Life is full of
surprises that make your world upside down. Those surprises come to you as easy
as clapping hands. We never expect it
before, we haven’t made up ourselves to
anticipate it , to be able handle it even it is bad or good. We don’t know how
to react because sometimes we hope the opposite side from it. Then I think, if
I’m not ready for the opposite answer, I have to make it to be the right
answer. But how?
How? The answer is very simple
indeed. Just a lot of hard works, and tawakal
to the Lord.
I did these tiring things just for the Lord,
parents, and myself.
I did these tiring things so I
can be able to start a one step of change for my future. For the bright future.
Because, I want it, I dream it, I pray for it, and I deserve it.
I deserve it, I deserve it , I
deserve it , I deserve it, I deserve it. I always repeat it every night, every
morning, before and after sleep in my mind and heart. I repeat it so I will not
forget those words. “Supaya kita termotivasi terus hingga merasuk ke dalam jiwa
dan alam bawah sadar, bahwa saya berhak mendapatkannya” . No one can stop me. No one can take it from
me. No one can say that I don’t have the ability to reach it. No one . No one,
EXCEPT Allah S.W.T. “ya, jika Ia
berkehendak lain, maka itu yang terbaik. Percaya kepadanya akan membuat hatimu
tetap tenang.” So, humans can make their
own plans, plan A,B,C to Z. However, if Allah gives you a “No”, just believe it
that it really is a no. A positive “NO”, not a negative “No”.
Alhamdulillah,
aku mendapatkan rezeki yang sungguh
nikmat sekali dari Allah S.W.T. Sesuatu yang membuat dada terasa ringan,
tenggorokan seperti tercekat, dan mata yang basah akan tangis gembira. Pelukan
berdatangan dari Ayah dan Ibu, serta puji syukur bertubi-tubi dipanjatkan. Malam
itu terasa seperti milikku, seperti malam terindah untukku dan orang-orang yang
kusayangi lainnya. Tak terlewatkan kabar-kabar gembira dari teman-teman
seperjuangan lainnya yang semakin melengkapi kebahagiaan malam itu. Rasanya
ingin memeluk bumi , memeluk jagat raya ini , dan memeluk langit yang tak
berbatas. Ingin aku lari berhamburan ke pelukan mereka satu persatu dan
mengatakan bahwa, “Allah menjawab usaha kita!”. Jarak dan waktu dilalui dengan
hitungan yang semakin cepat. Tak mengenal ampunan jika kita melalaikannya sedikit saja. Satu detik yang lalu telah terlewatkan, dan kita tidak bisa mengembalikannya dengan penyesalan yang ada. Kita harus berhati-hati untuk menggenggamnya. Genggaman kuat pemberi keberuntungan. Aku masih menggenggam dengan setengah hati. Maka dari itu, aku harus melatih pikiran, tindakan , dan hati.
Now
I’m standing here alone, on my feet. I decide the path. I volunteer to accept
smooth or harsh way.
Aku angkat kepalaku, kubuka mataku,
kutajamkan pendengaranku dan kusuarakan hakku.